Minggu, 10 Agustus 2008

Jakarta Independent Media Center jakarta.indymedia.org



Diskusi di Toko Buku Ultimus Bandung Dibubarkan Pemuda Panca Marga dan Polisi
Dikirim oleh : IMC Jakarta
Pada tanggal : 15-12-2006, 06:10
nasional / represivitas aparat / feature

Beberapa peserta diskusi ditangkap dan ditahan

Diskusi Gerakan Marxisme Internasional dengan topik gerakan buruh di Kanada yang digelar di Toko Buku Ultimus, Jl Lengkong, Bandung, dibubarkan polisi dan Pemuda Panca Marga, saat baru berjalan sekitar 20 menit. Diskusi ini menghadirkan pembicara aktivis buruh di Kanada asal Indonesia Suprapto Marhaen (26). Diskusi dimulai sekitar pukul 19.00 WIB, Kamis (14/12), dihadiri sekitar 50 peserta yang kebanyakan adalah para mahasiswa.

Link: Kronologis | Pernyataan Sikap atas Pembubaran Diskusi di Ultimus | ULTIMUS: Sebuah Kesaksian Premanisme | Tragedi Ultimus | Surat Kontras untuk Kapolri | Kumpulan Informasi Pembubaran Diskusi di Ultimus Bandung (rumahkiri.net)

Sebelum acara dimulai, di depan Toko Buku Ultimus itu sudah dipenuhi sekitar 30 orang berbaju loreng hijau dan kuning dari Pemuda Panca Marga. Seorang anggota Pemuda Panca Marga bernama Adang Supriyadi kemudian masuk ke dalam toko buku sambil berteriak-teriak kepada penjaga toko dan pengunjung toko buku. Anggota Panca Marga lainnya menyusul masuk ke dalam toko buku dan menuju lokasi acara diskusi di halaman toko buku.

Saat itu acara baru saja dimulai, moderator menjelaskan, kegiatan ini hanyalah diskusi biasa dan tidak ada tendensius apa-apa. Para anggota Pemuda Panca Marga awalnya hanya duduk-duduk dan di belakang para peserta.

Namun, ketika pembicara aktivis buruh di Kanada asal Indonesia Suprapto Marhaen akan memulai diskusi, tiba-tiba komandan Panca Marga, Adang Supriyadi maju ke meja pembicara, langsung merampas mikrofon. Adang yang mengaku sebagai Persatuan Masyarakat Anti Komunis dengan arogan berteriak membubarkan acara, "Kegiatan komunis tidak relevan lagi. Kami sebagai warga Bandung tidak setuju ada kegiatan komunis di sini. Jangan jadikan Bandung menjadi celah kecil untuk perkembangan komunis di Indonesia. Kami mohon maaf agar kegiatan ini dibubarkan. Saya harap semua hadirin di sini untuk membubarkan diri."

Serentak para anggota Panca Marga yang sebelumnya hanya berdiri di belakang langsung melempar dan merusak kursi-kursi.

Marhaen langsung menyelamatkan diri bersama panitia lainnya menuju ke kampus Universitas Pasundan (Unpas) yang letaknya tepat di depan Toko Buku Ultimus itu. Kericuhan berlanjut hingga halaman kampus Unpas. Terjadi dorong-dorongan dan perang mulut antara peserta diskusi dengan anggota Panca Marga.

Anggota Panca Marga lantas melakukan sweeping hingga ke dalam Kampus Unpas. Komandan Panca Marga, Adang Supriyadi, bersama puluhan anggotanya pun langsung menculik 8 orang termasuk Marhaen, serta Koordinator Toko Buku Ultimus, Bilven, dan membawa mereka ke Polwiltabes Bandung. "Ini hanya untuk mengamankan. Bukan ditahan. Mau dibawa ke Polwiltabes. Dan ini sudah ada koordinasi," ujarnya.

Setelah situasi mereda, sekitar 10 orang peserta kembali lagi ke lokasi diskusi. Tiba-tiba belasan anggota Polres Bandung Tengah yang dipimpin Kapolres AKBP Mashudi mendatangi tempat diskusi, membubarkan dan kembali menangkap para peserta yang berada di lokasi diskusi. Sejumlah atribut seperti poster bergambar Karl Marx dan atribut yang masih tersisa di tempat diskusi itu langsung disita. Lokasi diskusi termasuk Toko Buku Ultimus juga disegel dan dipasangi police

Tidak ada komentar: